Rabu, 20 Februari 2008

MbS

Management by SMS ?

Sudah pernah dengar term tersebut? Pasti tidak. Soalnya itu adalah term karangan saya sendiri mengenai situasi di perusahaan tempat saya bekerja. Kami mendapat keluhan dari CEO kami mengenai seringnya beliau mendapat SMS-SMS gelap yang isinya menjelek-jelekan salah satu departemen, seseorang atau bahkan salah satu unit bisnis yang dikepalainya. Anehnya, justru yang diberitakan adalah fakta yang benar.

Pertanyaannya apakah harus selalu menjadi ksatria terselubung untuk melaporkan fakta yang bisa merugikan perusahaan? Apakah tidak ada media yang lebih baik dalam menyampaikan sesuatu yang tidak benar? Apakah perlu seorang CEO yang bergerak untuk mem-follow up kesalahan-kesalahan tersebut? Dimana para pemimpin unit-unit usaha?

Saya hanya ingin mempersempit pembahasan saya mengenai bagaimana cara yang elegan dalam menyampaikan keluhan kita ke atasan.

Positif + Positif = Sinergi

Hidup ini seperti cermin, jika kita tersenyum maka refleksi kita di cermin juga akan tersenyum. Tapi kalau sebaliknya yang terjadi, bayangan kita tidak merefleksikan apa yang kita lakukan, maka cerminnya yang salah. Bukan kita. Begitu kata salah satu dosen saya di kampus dulu. Dalam implementasinya, kita sebagai anak buah harus selalu positif agar mendapatkan hasil yang positif. Kita harus yakin jika apa yang akan kita kemukakan berada dalam koridor untuk kebaikan perusahaan. Bukan karena kita tidak suka pada suatu hal atau seseorang tertentu yang berada dalam kerangka kepentingan pribadi. Dan jika kita memulai sesuatu dengan hati yang bersih dan dalam koridor kebersamaan, maka atasan juga akan menanggapinya dengan positif. Sebaliknya jika kita datang dengan mencak-mencak tanpa disertai oleh data yang tepat dan emosional tanpa perhitungan, maka atasan juga akan bereaksi negatif.

(Positif + Positif + Positif) > Negatif

Apa yang terjadi jika kita sudah berusaha positif namun tidak ditanggapi oleh atasan? Kita harus menyadari, bahwa setiap orang dalam organisasi mungkin memiliki agenda yang berbeda-beda. Di sini kita harus pintar-pintar menempatkan diri namun lugas dalam menyampaikan berita tersebut. Lengkapi diri dengan data yang utuh, analisa yang tajam dan pemilihan kata yang tepat. Dan jika anda pikir kasus tersebut akan menempatkan anda, tim, atau perusahaan di posisi sulit di kemudian hari, pilihlah orang-orang yang berpandangan sama dengan anda yang mungkin bisa anda ajak bicara untuk memperbaiki keadaan tersebut. Dan marilah bersama-sama memperbaiki keadaan tersebut.

Positif ? < (Negatif + Negatif + Negatif)

Namun jika ternyata, kok hanya sendiri yang berpandangan seperti yang anda sangkakan? Maka ada baiknya anda introspeksi diri sendiri, apakah apa yang anda sangkakan itu benar. Artinya, mungkin anda yang salah membaca situasi. Dan jika itu yang terjadi, sebaiknya anda merevisi penilaian anda dan kumpulkan data-data yang cukup akurat sehingga anda benar-benar meyakini pendapat anda. Dan kalau ternyata anda salah, anda harus mengakui kesalahan anda.

Selamat berjuang !

Tidak ada komentar: