Kamis, 23 Agustus 2007

Say Hi To Your CV

.. Up Grade CV anda..

Dalam dunia kerja, CV atau Curriculum Vitae dapat didefinisikan sebagai sebuah deskripsi singkat mengenai perjalanan karir kita dimasa lalu dan di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, CV harus memiliki gambaran utuh mengenai apa rencana karir kita sehingga pembaca (recruiter) dapat menilai apa prestasi yang telah kita raih dan apa prestasi yang akan kita capai.

Pekerjaan saya saat ini memberikan saya akses yang luas untuk melihat berbagai jenis dan bentuk CV untuk diseleksi. Banyak sekali macam dan bentuk CV yang ada, dan ternyata ada juga semacam trend dalam pembuatan CV.

Dulu CV dibuat dalam format “Daftar Riwayat Hidup” yang formatnya dijual bebas di toko – toko buku. Kemudian dibuat dalam format Microsoft Word atau Excell yang dicetak dalam kertas berwarna maupun kertas A4 biasa. Bahkan ada beberapa CV yang ditambahkan gambar – gambar yang membuat CV menjadi lebih menarik secara visual.

Poin – poin yang dicantumkan dalam CV pun bervariasi. Ada yang mencantumkan motto dan tujuan hidup, mencantumkan nama – nama mantan atasan atau guru sebagai referensi dan bahkan ada yang mencantumkan foto dengan berbagai gaya.

Perkembangan bentuk CV ini membuat orang merasa kesulitan untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai bagaimana CV itu seharusnya dibuat. Bahkan orang yang sudah sering berpindah – pindah kerja pun kesulitan untuk membuatnya, apalagi para fresh graduate atau pekerja yang sudah bertahun – tahun bekerja di satu perusahaan dan tiba – tiba dihadapkan pada kenyataan bahwa ia harus mencari pekerjaan baru.

Pada dasarnya ada beberapa hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam pembuatan CV, antara lain adalah :

CV adalah sebuah marketing tool.

CV adalah sebuah media marketing atau iklan yang menjual “anda” sebagai produk utama, dengan target pembeli adalah perusahaan. Sebagai layaknya iklan, CV adalah jenis iklan yang didasari pada prinsip one way communication dimana berarti menarik atau tidaknya CV anda tergantung dari subjektivitas pembacanya.

Oleh sebab itu CV selayaknya memiliki “nilai jual”. Masukan semua hal yang menjadi “nilai jual” anda seperti pendidikan informal (trainings, seminars, workshops), gambaran singkat mengenai perusahaan dan uraian jabatan anda di perusahaan sebelumnya, kompetensi, project dan prestasi yang telah anda capai. Buat semuanya dalam kalimat yang singkat namun memberikan informasi yang utuh.

CV juga perlu variasi.

Sebaiknya anda memiliki lebih dari satu bentuk CV. Hal ini disebabkan karena tiap posisi atau perusahaan memiliki requirement yang berbeda – beda. Maka secara otomatis, Apa yang diharapkan dari CV yang masuk juga berbeda – beda. Sebelum kita merespon suatu iklan lowongan di media, ada baiknya anda kenali terlebih dahulu posisi dan industrinya. Kemudian pilihlah aspek – aspek yang anda miliki yang sekiranya cocok dengan keinginan recruiter dari perusahaan tersebut. Contoh, jika diposisi tersebut mengisyaratkan adanya kebutuhan untuk mencari kandidat yang memiliki kemampuan untuk bekerja dengan sangat teliti maka sebaiknya anda menonjolkan project – project atau tugas – tugas dalam job des anda yang membutuhkan aspek ketelitian yang tinggi pula.

Biarkan orang lain menilai anda dari apa yang bisa anda lakukan.

Frase ini juga berlaku dalam pembuatan CV. Mulailah dengan mencantumkan pengalaman kerja, kompetensi dan prestasi yang anda miliki sebagai poin awal dalam CV anda. Dan letakan identitas pribadi sebagai poin terakhir. Jangan lupa untuk memberikan gambaran singkat mengenai seberapa besar perusahaan anda dan seberapa complicated tugas – tugas yang anda miliki.

Bagaimana jika anda adalah seorang fresh graduate ? Cantumkan project atau kegiatan ekstra kulikuler yang pernah anda ikuti. Tonjolkan tugas anda dan cantumkan hal – hal yang menggambarkan kompetensi yang anda miliki dan tampilkan dalam kegiatan tersebut.

Pada saat membuat identitas pribadi, perhatikan untuk tidak menuliskan hal – hal yang mempengaruhi penilaian recruiter. Mereka antara lain seperti agama, usia dan suku bangsa anda. Anda juga sebaiknya menghindari penyertaan foto dalam CV anda, kecuali memang dipersyaratkan. Hal ini dilakukan agar orang lain tidak menilai kita dari faktor – faktor lain yang tidak berhubungan dengan kompetensi anda sebagai seorang professional.


Memang, proses pembuatan CV ini tergolong gampang – gampang susah. Hal ini disebabkan karena kita jarang sekali “melirik” mereka kecuali pada saat kita membutuhkannya, yaitu pada saat kita hendak mencari pekerjaan baru. Namun bila tidak, CV kita akan teronggok dalam komputer atau folder file anda di lemari.

Idealnya, anda harus melihat kembali CV anda setiap enam bulan. Hal ini dilakukan untuk mengintrospeksi diri anda, apakah dalam kurun waktu enam bulan tersebut ada hal – hal baru yang menjadi nilai tambah yang bisa “dijual” ke perusahaan yang anda tuju. Jika tidak, anda sebaiknya memotivasi diri anda untuk mempelajari hal – hal baru, proaktif dalam membuat inovasi di pekerjaan, atau memperluas jaringan sosial anda di kantor. Dengan begitu, anda akan semakin mengenali kekuatan dan kelemahan diri anda serta semakin memahami apa tujuan dan rencana karir anda di masa yang akan datang.

Jadi mulai sekarang, rajin – rajinlah menengok dan mengatakan “Hai” pada CV anda.

Selamat berjuang.

Tidak ada komentar: